A.
KONDISI
SEKARANG
Apa yang terjadi
dengan kota kita?
Pemanasan
global menjadi permasalahan semua negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Jakarta sebagai ibu kota negara merupakan kota dengan tingkat konsumsi energi
sangat tinggi diantara kota lain di Indonesia. Penggunaan energi listrik di
Jakarta mencapai 23% total konsumsi listrik seluruh Indonesia. Bahkan untuk
cadangan listril Jawa-Bali hanya tingaal 120 megawatt, idealnya harus 600
megawatt.
![]() |
Mengurangi
pemakaian energi sangat penting untuk keberlanjutan kota. Kota secara langsung
maupun tidak langsung bertanggung jawab terhadap konsumsi energi. Memperbaharui
fosil membutuhkan waktu setiap 100 tahun setiap 1.000 tahun. Penggunaan energi
nuklir sebagai alternatif diniliai memiliki banyak resiko bagi lingkungan dan
manusia. Berdasarkan situasi
ini maka dibutuhkan sebuah manajemen pengelolaan energi berkelanjutan. Hal
pertama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan sistem suplai konservasi
energi dan mengurangi konsumsi energi yang menggunakan batu bara sebagai sumber
penghasil energi utama. Konservasi energi bertujuan untuk meminimalisir
penggunaan energi fosil selain karena tidak dapat diperbaharui juga merupakan
penyumbang terbesar terhadap pemanasan global.
![]() |
dok.pri (Sumber Data: Dirjen EBTKE, 2011) |
B. PERENCANAAN
a.
Design
and Building Smart
Konsep
green building dan desain merupakan respon terhadap pemanasan global dan
penggunaan energi alternatif, dengan memberi fokus pada building retrofits dan green
building.
Program dan rencana aksi:
-
Audit bangunan dan fasilitas
-
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi
pada bangunan dan fasilitas rumah tangga
- Menerapkan
sertifikasi LEED pada setiap produk dan fasilitas negara.
![]() |
Dok.Pri |
b. Energy Efficient Land Use Planning Program
Perencanaan
penggunaan lahan merupakan faktor penting dalam pemanfaatan energi. Aturan
kepadatan bangunan dengan mengembangkan pembangunan vertikal akan mengurangi
biaya dan penggunaan energi untuk infratruktur penerangan jalan.
Program
dan rencana aksi:
- Menyusun arahan dan rencana pengembangan
kawasan kompak dan high density untuk
pemukiman.
- Menyediakan insentif untuk penggunaan lahan
yang mengarah pada efisiensi penggunaan energi.
-
Meningkatkan efisiensi energi melalui
pengembangan tanaman pada bangunan.